Penulis: Seno Gumira Adjidarma
Penerbit: Mizan Media Utama, 2015
Harga: Rp. 89.000
Buku ini merupakan catatan perjalanan Seno Gumira Adjidarma selama
menjadi juri Festival Film Pyongyang ke-8 pada tahun 2002. Meskipun begitu, tak
banyak catatan mengenai film yang ikut dalam festival tersebut. Apa yang Seno
sampaikan dalam buku ini adalah kesan-kesan atau pun pengalaman dirinnya ketika
berada di negeri komunis itu.
Sebut saja pengalaman ketika ia ditempatkan di hotel yang berada jauh dari keramaian kota. Hotel
yang hanya memiliki sedikit tamu itu berada di sebuah delta. Di delta itu Seno
hanya melihat orang-orang yang tengah memancing, lain tidak. Belakangan Seno
yakin, bahwa orang-orang yang tengah memancing itu adalah orang-orang yang
bertugas untuk mengintai apa yang dilakukan Seno setiap kali berada di luar
hotel.
Selain itu Seno juga mengisahkan bagaimana sikap orang Korea Utara
ketika berhadapan dengan orang asing. Kecenderungan orang Korea Utara yang enggan
difoto, dan secara tegas memperlihatkan ketidaksukaan itu, sekali lagi memperlihatkan
ketertutupan yang menjadi aroma khas di negeri itu.
Dalam pandangan Seno, tak ada kebebasan di Korea Utara, apalagi bagi
seniman. Jadi, kita tak bakal melihat kritik tajam yang ditujukan kepada
pemerintah oleh para seniman tersebut. Mungkin ada kebebasan bagi mereka, namun
hanya kebebasan untuk memuji dan mendukung semua yang dilakukan oleh
pemerintah.
Buku ini memberikan gambaran kepada kita kesuraman dan absurditas Korea Utara.
1 komentar:
Cukup mearik untuk dibaca
Posting Komentar